Jalur Kereta Api KSM/PJKA Pare - Jombang (1897-1984) dan Percabangan Tulungrejo - Konto (1899- 1972), Pulorejo - Ngoro - Kandangan (1899- 1943), Pare - Kepung/Pehsentee (1898- 1943)
Postingan ini adalah lanjutan pembahasan tentang jaringan jalur kereta api milik Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) yang pernah melayani layanan perkeretaapian di wilayah Kabupaten Kediri,Jombang, dan Malang pada akhir abad ke 19 hingga paruh pertama abad ke 20. Postingan sebelumnya dapat dibaca di link INI.
Sebagaimana telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, KSM membangun jalur utamanya dari Jombang ke Kediri melalui Pare yang diselesaikan pada tahun 1897-1898. Jalur dari Jombang ke Pare pada awalnya dimulai dari Stasiun Jombang Kota melewati Stasiun Jombang Pasar, kemudian ke Jombang SS, baru berlanjut ke Pare. Kondisi ini berlangsung sampai pada sekitar tahun 1916-1918, segmen Jombang Kota ke Jombang SS diakuisisi oleh Staatspoorwegen dan ditempatkan sebagai bagian dari lintas Babat - Jombang. Selanjutnya KSM membangun Stasiun Jombang KSM di selatan Stasiun Jombang SS persis (berbagi emplasemen dengan Stasiun Jombang SS). Setelah kemerdekaan, seiring dengan integrasi layanan perkeretaapian dari berbagai maskapal, operasionalisasi Stasiun Jombang KSM dialihkan ke Stasiun Jombang SS, dan terus seperti itu sampai jalur Jombang - Pare ditutup sekitar tahun 1986.
Di tahun - tahun yang sama dengan pembangunan jalur utama Jombang - Pare, KSM juga membangun jalur cabang dari Tulungrejo ke Konto yang diselesaikan tahun 1899, jalur cabang Pulorejo ke Ngoro dan berakhir di Kandangan di tahun 1899, dan percabangan dari Tulungrejo ke Kepung/Pehsentee yang diselesaikan di tahun 1898. Jalur cabang ini banyak dibangun untuk melayani berbagai Pabrik Gula yang berkembang di wilayah timur Kediri menuju Jombang seperti PG Ceweng, PG Badas, PG Kencong, PG Blimbing, dan PG Cukir, selain juga melayani angkutan penumpang dan hasil perkebunan yang banyak berkembang di lereng barat Gunung Kelud. Cabang dari Pulorejo ke Ngoro memiliki keunikan karena hampir terkoneksi dengan jalur milik OJS dari Mojokerto ke Ngoro. Oleh karena itu, di Ngoro terdapat dua halte, yaitu Ngoro KSM dan Ngoro OJS. Ujung jalur cabang ke Konto juga berdekatan dengan ujung jalur cabang di Kandangan, tetapi kedua jalur ini tidak terkoneksi dan hanya dipisahkan Sungai Konto.
Sebagaimana jalur cabang lain di lintas KSM Pare - Kediri, jalur cabang di lintas Kediri - Jombang mulai sepi sebagai efek dari krisis ekonomi tahun 1930-an dan penjajahan Jepang. Banyak pabrik gula yang tutup sehingga layanan kereta api tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jalur cabang pulorejo ke Kandangan dibongkar Jepang pada tahun 1943, bersama dengan jalur cabang dari Pare ke Kepung. Jalur cabang dari Tulungrejo ke Konto masih sempat bertahan sampai tahun 1972 di masa PJKA sampai akhirnya ditutup. Jalur utama Jombang ke Pare menyusul ditutup tahun 1984-1986, sekaligus menutup seluruh operasionalisasi jalur kereta api eks KSM di wilayah Kediri.
Untuk jalur cabang ke Kepung dan ke Kandangan saat ini praktis tidak banyak tersisa prasarana perkeretaapian, kecuali Stasiun Kandangan yang masih utuh termasuk dengan kanopi emplasemennya. Sedangkan jalur dari Jombang ke Pare relatif masih utuh dan relnya masih terlihat di sepanjang Jalan Raya Blimbing yang menghubungkan Jombang dengan Pare. Stasiun yang masih eksis di sepanjang jalur utama antara lain Stasiun Badas (atapnya rusak karena kebakaran tahun 2023), Stasiun Cukir, Stasiun Pulorejo (hanya tersisa sebagian bangunan), dan Stasiun Pare sendiri (walaupun kanopi emplasemennya sudah tidak ada). Selain itu, di cabang Tulungrejo ke Konto juga masih menyisakan Stasiun Kencong yang masih utuh.
Stasiun Kandangan KSM yang masih utuh di Kecamatan Kandangan |
Komentar
Posting Komentar