Jalur Kereta Api NIS/PERUMKA Bojonegoro - Jatirogo (1919 - 1999)
Jamak diketahui, bahkan sampai tahun - tahun sekarang, jalur kereta api yang ada di Pulau Jawa terus menyusut panjangnya. Proses penonaktifan jalur terjadi paling banyak di tahun 70-80 an. Sisanya sebagian di non aktifkan pada tahun 90-an. Salah satu jalur kereta api yang masih bertahan sampai penghujung abad ke 20 adalah jalur cabang dari Stasiun Bojonegoro ke Jatirogo, Tuban. Namun demikian, saat ini sudah tidak banyak yang tersisa di jalur ini selain jembatan kereta api yang masih utuh menyeberangi beberapa sungai di sepanjang Bojonegoro ke Jatirogo. Stasiun dan pemberhentian juga hampir semua hilang dan hanya menyisakan Stasiun Sembung dan Stasiun Jatirogo sebagai stasiun ujung sebelum berpindah ke jalur SJS ke arah Lasem.
Stasiun Sembung, Salah Satu Stasiun Tersisa di Lintas Bojonegoro - Jatirogo |
Jalur ini dibangun oleh NIS pada tahun 1919, sementara itu SJS membangun dari arah Lasem dalam waktu yang relatif bersamaan. Kedua jalur kereta beda pengelolaan ini bertemu di Stasiun Jatirogo dan berhasil menghubungkan pesisir utara Jawa Tengah (Demak, Pati, Kudus, Lasem, Jepara) ke arah pesisir utara Jawa Timur (Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Surabaya). Jalur ini merupakan salah satu jalur prioritas (selain jalur Babat - Tuban) yang direncanakan akan direaktivasi pada tahun 2018-2019, semoga benar dapat terwujud.
Sumber :
http://kekunaan.blogspot.co.id/2015/12/stasiun-kereta-api-bojonegoro.html
Semoga jalur Bojonegoro Jatirogo bisa beroperasi kembali karena jalan raya sudah penuh dengan truk2 batu dan kendaraan pribadi
BalasHapus